Wednesday, February 18, 2009

Mercusuar Anyer


Menelusuri bibir pantai barat pulau Jawa memang mengasyikkan. Selain kekayaan budayanya, juga di sana banyak objek wisata yang menarik. Mulai dari keeksotikan budaya Baduy yang masih memegang teguh budaya nenek moyang, karang bolong, panorama alam, hingga sarana pariwisata modern lainnya. Kalau suatu ketika Anda menelusuri Pantai Anyer, Banten, tepatnya di Desa Cikoneng, Anda pasti akan menemukan sebuah mercusuar tua di sana. Mercusuar yang dibangun Belanda pada abad XIX itu (beberapa saat setelah Kesultanan Banten runtuh) hingga kini masih eksis berdiri sebagai saksi sejarah. Fungsinya tiada lain tiada bukan untuk memberi tanda pada kapal2 yang menyeberangi Selat Sunda dan yang ingin berlabuh dipantai Anyer.

Meski renta, mercusuar tersebut masih berfungsi hingga kini. Pada hari2 tertentu, kalau rasa ingin tahu itu datang, kita dapat menaiki mercusuar hingga ke puncak. Dari ketinggian, kita akan melihat sebuah pemandangan menarik di Selat Sunda. Bila hari cerah dan kabut tidak menyelimuti, anak Gunung Krakatau akan terlihat di kejauhan. Sebuah gunung purba yang pernah meletus beberapa kali, sebelum meletus terakhir kali dengan ledakan dahsyatnya pada tahun 1883. Ketika letusan dahsyat itu terjadi, dua pertiga dari tubuh Gunung Krakatau amblas ke dasar laut, menyisakan sepertiganya yang masih menjulang tinggi dengan bekas aliran lahar di sekitarnya. Bentuknya tidak berbentuk segitiga sempurna lagi sebagaimana umumnya gunung, melainkan segitiga yang sudah terbelah di tengahnyadengan bentuk seperti sayatan yang tegak lurus keatas. Pada tahun 1927, dari tengah2 bekas Gunung Krakatau,tumbuh pula anak gunung yang bertambah terus tingginya setiap tahun --untuk menandakan bahwa anak gunung Krakatau tersebut adalah gunung berapi yang aktif. Sisa2 peninggalan letusan Gunung Krakatau sebagian masih bisa kita temui disamping mercusuar. Tepatnya di Gedung Telkom di sebelah mercusuar berupa bongkahan batu apung yang besar, yang masih terawat dengan baik yang terletak di pinggir jalan Anyer. Mengingat historis Anyer dalam perjalanan sejarah bangsa, mercusuar itu kini dijadikan titik nol Pulau Jawa di belahan barat, setelah sebelumnya terletak di Pasar Anyer. Tidak jauh dari mercusuar, didapati pula bangunan bekas stasiun kereta api yang pernah dijadikan alat transportasi masyarakat pada tahun1960-an. Hanya sayang, bangunan itu kini tidak terawat dengan semak belukar di sekelilingnya. Selain menarik untuk memandang, lingkungan sekitar merucusuar juga menarik untuk dijadikan salah satu"situs2 cinta" Anda dengan sang kekasih. Datanglah!

Donny Budiman

No comments:

Post a Comment